SpongeBob SquarePants

Senin, 02 Mei 2016

Pemeriksaan Atas Panggul



KELOMPOK 4
1.      Nurjana Karmila                      (15150022)
2.      Priska Prisilia Apicandra         (15150023)
3.      Ria Triwijayanti                      (15150024)
4.      Windah Widi Astuti               (15150025)
5.      Stefani Talia F.K                     (15150027)
6.      Angela Christine                     (15150028)
7.      Nurvita Sari                             (15150029)
8.       Linda Ismiyati                        (15150044)

Description: PAP2.jpg
Pintu Atas Panggul (PAP)
A.    Pengertian Pintu Atas Panggul
Pintu Atas Panggul yaitu merupakan bagian dari pelvis minor yang terbentuk dari promotorium, os.saccii, linea terminalis, dan pinggir atas simfisis. Jarak atas simfisis ke promotorium kurang lebih 11cm yang disebut konjugata vera. Jarak terjauh garis melintang pada PAP adalah 12,5 – 13 cm yang disebut diameter transversa. Bila ditarik garis dari artikulasio sakroiliaka ke titik pertemuan antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea inominata ditemukan sebuah diameter oblique dengan ukuran 13 cm.
Pintu atas panggul dianggap sempit apabila konjugata vera kurang adri 10 cm, atau diameter tranvesa kurang dari 12 cm. Kesempitan pada konjugata vera (panggul picak) umumnya lebih menguntungkan daripada kesempitan pada semua ukuran (panggul sempit seluruhnya). Oleh karena pada panggul sempit kemungkinan lebih besar bahwa kepala tertahan oleh pintu atas panggul, maka dalam hal ini serviks uteri kurang mengalami tekanan kepala. Hal ini dapat mengakibatkan inersia uteri atau lambanya pendataran dan pembukaan serviks. Apabila pada panggul sempit pintu atas panggul tidak tertutup dengan sempurna oleh kepala janin, ketuban bisa pecah pada pembukaan kecil dan ada bahaya terjadinya prolapsus funikuli.
B.     Diameter – diameter Pintu atas Panggul
a.       Diameter-diameter anteroposterior:
1.      Conjugata anatomic adalah jarak antara pertengahan promomtorium dengan pertengahan crista pubica (permukaan atas os pubis). Ukurannya adalah 11,5 cm. Diameter ini tidak mempunyai arti obstetric yang penting.
2.      Conjugata obstetrika adalah jarak antara pertengahan promontorium dengan margo posterior superior sympisis pubis. Titik pada os pubis ini, yang menonjol ke belakang ke dalam cavum pelvis, berada kurang lebih 1 cm dibawah crista pubica. Ukuran conjugata obstetrica lebih kurang 11.0 cm. Diameter ini adalah diameter anteroposterior yang penting karena harus dilewati oleh janin.
3.      Conjugata diagonalis adalah jarak antara angulus subpubicus dengan pertengahan promontorium. Ukurannya 12.5 cm. Diametre ini pada pasien dapat diukur secara manual dan mempunyai arti klinis yang penting karena jika ukurannya dikurangi 1.5 cm maka akan diperoleh perkiraan ukuran conjugata obstetrica.
b.      Diameter transversa adalah jarak terbesar antara linea iliopectinea kanan-kiri dan ukuran-ukurannya 13,5 cm.
c.       Diameter obliqua sinistra adalah jarak antara articulatio sacroiliaca sinistra dengan eminetia iliopectinea dextra. Ukurannya lebih kurang 12.5 cm.
d.      Diameter obliqua dextra adalah jarak antara articulatio sacroiliaca dextra dengan eminentia iliopectinea sinistra. Ukurannya lebih kurang 12.5 cm.
Dalam obstetrik dikenal ada empat macam bentuk panggul.
1.      Jenis ginekoid
Panggul ini merupakan bentuk yang paling baik untuk wanita karena dengan bentuk panggul yang hampir bulat sehingga memungkinkan kepala bayi mengadakan penyesuaian saat proses persalinan. Jenis ini ditemukan terbanyak pada wanita, kurang lebih 45%
2.      Jenis android
Ciri khas dari jenis ini adalah bentuk pintu atas panggulnya hampir seperti segitiga. Panggul jenis ini umumnya dimiliki pria, namun ada juga wanita yang mempunyai panggul jenis ini 15%
3.      Jenis platipeloid
Panggul jenis ini merupakan panggul jenis ginekoid, hanya mengalami pemyempitan pada arah muka belakang. Jenis ini ditemukan 5% pada wanita.
4.      Jenis anthropoid
Panggul jenis ini mempunyai ciri berupa bentuknya yang lonjong seperti telur. Panggul jenis ini ditemukan 35% pada wanita.

C.    Fungsi Pemeriksaan PAP
Dengan adanya pemeriksaan PAP pada ibu hamil,kita dapat menggetahui keadaan pembukaan pada bagian atas panggul ibu dan mendeteksi akan adanya kanker serviks  pada mulut rahim. Ada beberapa hal bermanfaat yang harus kita ketahui prosedur memeriksaan PAP ini, ini merupakan satu-satunya langkah untuk mengetahui keberadaan sel kanker dalam leher rahim seorng wanita,walaupun pemeriksaan PAP  yang dilakukan secara teratur akan mengurangi dan mencegah resiko terserang kanker rahim.
DAFTAR PUSTAKA
ü  Depkes RI,1998. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar.Depkes RI: Jakarta
ü  Ari Sulistyawati,2009. Asuhan pada Masa Kehamilan. Selemba Medika:Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar