SpongeBob SquarePants

Selasa, 14 Juni 2016

Kunjungan Ibu Nifas Dengan Bayi Hari Ketiga Lahir



Kunjungan Ibu Nifas Dengan Bayi Hari Ketiga Lahir
Narator                        : Angela Christine
Pemeran           :
1.      Leonarda Manuni        : Bidan Narda
2.      Betrix                           : Assisten Bidan
3.      Indaha                         : Bidan Indah
4.      F.Imakulata                  : Ibu  Ima  > Ibu bayi {polos} {anak Ina ke. 2}
5.      Windah                        : Pak Win > Suami ibu(ayah bayi) {anak Nana ke.1}
6.      Stefani Ina                   : Ibu  Ina > Pasien( Ibunya Ima, nenek bayi) {galak}
7.      Nurjana Karmila          : ibu Nana > Mertua perempuan Pasien {sedikit angkuh}
8.      Priska Prisilia               : Priska > Adik Suami Pasien {anak Nana ke 2}
9.      Nuvita Sari                   : Vita > Adik Ima {anak Ina Ke 1}
Narator
Disebuah desa Nusa Indah terdapat dua orang bidan yang bertugas di desa tersebut, yaitu bidan Narda dan Bidan Indah. Kedua bidan tersebut selalu berkerjasama dan saling menolong dalam menangani sebuah persalinan.
Hingga pada suatu hari ada seorang ibu hamil tua datang ke tempat praktek praktek Bidan Narda, ibu tersebut datang bersama suami dan ibunya ke klinik bidan narda.

Ibu Ina                   :tok….tok….”buu bidan….. oooooo bu bidan aduhhh cepatlah buka bu bidan…..” tok…tok…tok…
Bidan N                 : (membuka pintu) “ iya bu silahkan masuk silahkan duduk dulu”
Ibu Ina                   :”ahh tidak ada waktu ini anak saya kesakitan mau melahirkan”
Bidan N                 :” iya bu tenang sedikit biar saya periksa dulu, maaf dengn ibu siapa?”
Ibu ina                   :” saya Ina, “
Bidan N                 :”hmm maaf ibu maksud saya anaknya ibu”
Ima                                    : “ nama saya Ima bu bidan, Fransiska Imakulata”
Bidan N                 : “mbak tolong di isi dulu datanya ya” (meminta asistennya untuk melakukan anamesa)
Beatrix                   :”baik bu”. “pak bu, silahkan duduk terlebih dahulu sambil menunggu hasil pemeriksaan” (mempersilahkan suami dan ibu Ina duduk)
Narator                 : ketika asisten Bidan N melakukan anamesa dan Bidan N melakukan pemeriksaan,tiba-tiba datang ibu Nana.
Ibu Nana                :” kenapa sih kamu itu tidak pernah mendengarkan saya!!!” (menunjuk ke ibu Ina)
Ibu Ina                   :” waw apa-apan ini datang marah-marah?”
Ibu Nana                : “kan saya sudah bilang melahirkannya di bidan Indah saja, kamu juga kenapa nurut aja sih sama mertuamu” (marah Nana)
Ibu Ina                   :”apa bedanya coba sama-sama bidan juga”
Ibu Nana                :” pokoknya saya maunya cucu saya lahir di tolong oleh Bidan Indah”
Beatris                   :”ibu tenanglah” (memegang iibu nana)
Ibu Nana                :”eitsss… jangan pegang-pegang saya”
Bidan N                 :” maaf ada keributan apa ini ?”
Beatrix                   :”maaf ibu bidan, ini ada ibu-ibu datang memaksa ingin pasien tersebut melahirkan di bidan Indah”
Bidan N                 :”keadaan pasien sebentar lagi akan melahirkan saya akan menyiapkan alatnya”
Ibu Nana                :” saya bilang ke bidan Indah saja”!!! (membentak)
Bidan N                 :” ibu tenanglahh, bidan itu semua sama saja, ibu hanya perlu percya sama saya  dan berdoalah selalu”
Ibu Nana                : “TIDAK!!!!! SAYA MAU CUCU SAYA LAHIR DI TANGAN BIDAN INDAH! SEBAB DIA ANAK TEMAN SAYA”
Bidan N                 :” hhhhh,,(menghela nafas) mba, tolong telfon Bidan Indah”
Beatrix                   :”baik bu”
                               (Menelpon bidan Indah)
Bidan Indah           : Kring…..kring….”hallo”?
Betrix                     :”halo ibu,apakah ibu sedang sibuk sekarng?”
Bidan Indah           :”tidak mba, ada apa ya?”
Betrix                     :” begini bu…..”
Narator                  : asisten Bidan N pun menceritakan semua kejadian yang terjadi di klinik, dan meiminta bidan Indah untuk datang secepatnya
Bidan I                   :”baik  mba,saya mengerti saya akan segera kesana”
Beatrix                   :” baik bu,di tunggu dan terimakasih.” (menutup telfon)
Narator                 : “segera setelah mendapat telfon tersebut. Bidan I bergegas datang ke klinik bidan N
Bidan I                   :”permisi”(membuka pintu dan masuk)
Ibu Nana                :”aaahhh bu Indah tolong menantu saya yah, pastikn cucu saya selmat juga”
Bidan I                   :” baik bu bersbarlah”

Narator                 : ibu Ina,ibu Nana dan Pak Win menunggu di luar dengan cemas.
Beberapa saat kemudin bidan I dan bidan N keluar dan memberiatahu bahwa anaknya lak-laki ibu dan anak keduanya sehat. Satu hari bu Ima dan bayinya menginap di klinik bidan N dan hari berikutnya bias pulang kembali.
Keseokkan harinya……...
Bidan N dan Bidan I sedang berbicnang-bincang santai,..
Bidan N                 :” eh bu, kemarin yang ibu, ngomel-ngomel ke tempat saya itu siapa sih ?”
Bidan I                   : “oh itu, ibu Nana, beliau itu berteman dekat dengan ibu saya sejak bangku sekolah”
Bidan N                 :”ohhh begitu, pantes ya dia ingin sekali cucunnya lahir denganmu bu”
Bidan I                   :”ya biasalah keluarga pasien suka aneh2, eh ngomong besok jadwal kunjungan ke rumah ibu Ima ya?, saya ikut boleh ya”
Bidan N                 :”silahkan saja ayo”
Keesokkan harinya……
Bidan N                 :”permisi” tok…tok….tok….
Vita                                    :”iya tunggu sebentar”(membukakan pintu) “Oh bu bidan silahkan masuk bu, mau ketemu kakak ya, ada di kamar ayo silahkan masuk”
Bidan N                 :” terimakasih mba”
Vita                                    :”kak, ada bu bidan ni”

Narator                 : namun, ketika bidan N dan bidan I masuk ke kemar ibu Ima, terasa sekali suasana di situ sangat panas bukan karena kamarnya yang, tapi karena ada ibu Nana dan ibu Ina yang memasang wajah cemberut.
Bidan I                   :”sepertinya tadi telah terjadi perang yang sengit”(berbisik)
Bidan N                 :”selamat pagi, bagaimana kabar ibu dan bayinya?” (mengabaikan sikap kedua nenek-nenek tersebtut)
Ibu Ima                  :”eh,selamat pagi bu bidan, baik kabarnya bu.”
Bidan N                 :”apakah ada keluhan atau pendarahan bu?”
Ibu Ima                  :”tidak ada bu, sejauh ini saya merasa baik-baiks saja”
Bidan I                   :”waaaahh lucu yah anaknya, boleh saya gendong ya?”(mengendong bayinya)
Bidan N                 :”ibu, bagaimana dengan asinya?, apakah lancar menyusuinya?”
Ibu Ima                  :”lancar bu, Cuma kadang saya masih terasa lelah”
Ibu Nana                :”saya sudah bilang kalau lelah pakai sus formula saja, kasian cucu saya kelaparan,”
Priska                     :”udahlah ibu, jangan mulai deh”(menegur ibunya)
Ibu Ina                   :”aaaiiissshhh, saya sudah bilang tidak boleh susu formula dulu, “
Ibu Nana                :”ya bagaimana kalau ibunya lelah begitu bagaimana bias menyusui dengan baik, bias-bisa cucu saya kelapran”
Bidan Indah           :” bu, saya sarankan untuk 6 bulan pertama full asi dulu ya, untuk makanan lain atau sebagainya bias nanti setelah 6 bulan pertama”
Ibu Nana                :”tapi bu bidan, cucu saya bias kelaparan”
Ibu Ina                   :”ihh kau ini tidak percaya sekali dengan saya, baca buku sana jangan social media terus yang di lihat”   
Ibu Nana                :” beraninya kau!!!” (hendak menyerang bu Ina,di tahan oleh priska)
Priska                     :”ibu ah jangan bikin malu ahhh”
Ibu nana                :”malu apanya? Ibu akan lebih malu apabila tidak bisa melawan nenek—nenek ini”
Ibu Ina                   :”apa kau, kira saya takut, walaupun saya sudah nenek-nenek saya masih kuat untuk mencakar wajahmu itu”
Ibu Nana                :”lakukan jika kamu berani hah!!!!!”

Narator                 : Bidan I dan bidan N merasa suasana semakin panas, di tambah mereka berdua seperti menonton sebuah drama yang sangat rumit. Bidan N pun berusaha menghentikan suasana panas ini.
Bidan N                 :”maaf bisa saya berbicara sebentar”
Ibu Nana&ibu Ina  :”YA SILAHKKAN”
Bidan N                 :”ibu Ima, tali pusar bayinya rajin di bersihkan ya bu, caranya Dibersihkan dengan kasa kering steril yang dibasahi oleh alkohol atau air matang yang bersih, kemudian Jangan membersihkan tali pusat dengan salep, obat merah atau jenis obat apapun tanpa anjuran dari dokter, dan Usahakan popok atau celana bayi tidak mengenai daerah tali pusat agar tidak terjadi iritasi.
Bidan I                   :” oh ya bu, Jangan menutup tali pusat dengan gurita bayi atau plester, usahakan selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan pada tali pusat bayi ya bu.”
Ibu Ima                 :”ohh yaa bu baik”
Ibu Ina                  :” dengar itu ya nak jangan dengarin mertuamu itu”
Ibu Nana               :” apa maksudmu!!!!”
Priska                    :” ibu malu ah ada bu bidan tuh ah”
Bidan I                  :” oh ya bu, jangan lupa mengenangi ASI 6 bulan pertama ya bu”
Ibu nana                :”boleh kah cucu saya makan yang lain seperti, the atau air putih ?”
Bidan I                  :”maaf bu untuk 6 bulan pertama sebaiknya diberikan ASI saja”
Pak win                 :”kenapa tidak boleh bu?”
Bidan I                  :” karena bayi dapat mencapai pertumbuhan optimal apabila diberi ASI eksklusif  usia 4-6 bulan”
Pak Win                 :”berarti setelah usia 6 blan anak saya boleh makan yang lain”
Bidan I                   :” ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun dan boleh  diberi tambahan makanan pendamping ASI, buah-buahan segar yang di haluska, atau sayur-sayuran yang di rebus”
Pak Win                 :”ohhh seperti itu ya bu bidan”
Bidan N                 :” iya pak, tolong juga ibunya diberi kesempatan untuk beristirahat yang cukup ya, jaga juga ketenangan ibu agar pikirannya tidak terganggu”
Ibu Ina                   :” dengar itu nenek cerewet jangan BERISIK!!!!”
Ibu Nana                :” kamu juga jangan berisik”
Ibu Ina                   :” setidaknya saya tidak seberisik kamu”

Narrator   : bidan N dan bidan I pun memutuskan untuk bepamitan daripada lebih lama lebih lama menyaksikan drama ini
Bidan N                 :”maaf bu pak, sepertinya kami harus berpamitan sekarang”
Pak win                  :”ohh iya bu bidan terimakasih atas kunjungnnya”
Bidan I                   :” ibu tolong di jaga kesehatannya dan bayinya ya bu”
Ibu Ima                  :” iya bu bbidan terimakasih telah berkunjung”
Narator                  :bidan N dan Bidan I pun berpamitan dan pulang
Bidan N                 :” kedua nenek itu tadi kalau ikut casting bisa lolo tuh”
Bidan I                   :” iya  casting drama :THE POWER OF NENEK-NENEK”

S E K I A N






Tidak ada komentar:

Posting Komentar